Headlines News :
Home » » Selamat Jajan Pak Wamen ESDM Widjajono Semoga Diterima di Sisi Alloh SWT

Selamat Jajan Pak Wamen ESDM Widjajono Semoga Diterima di Sisi Alloh SWT

Written By Wahyu Munazat on Minggu, 22 April 2012 | 07.50



Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo meninggal karena kekurangan oksigen ketika mendaki Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, Sabtu 21 April 2012. Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono, Widjajono sempat mencapai puncak Tambora.

Tapi, tak lama kemudian, Widjajono pingsan karena kekurangan oksigen. Sekitar pukul 15.00 Wita, Widjajono dipastikan meninggal. Dan inilah kronologi meninggalnya Widjajono menurut Surono.

Jumat 20 April 2012
Pukul 09.40 WIB
Surono mendapat kabar dari petugas jaga Gunung Tambora bahwa Widjajono akan mendaki. Ketika itu, Widjajono telah sampai di Desa Dompu bersama 22 anggota rombongan Female Trackers for Lupus.

Pukul 11.00 WIB
Surono melakukan komunikasi melalui telepon dengan Widjajono. Kata Widjajono, dia sudah mengenal Haris, ketua pos penjaga Gunung Tambora. "Wamen meminta saya jangan khawatir dan mendoakan agar semua baik-baik saja," ujar Surono.

Pukul 19.00 Wita
Widjajono dan tim pendaki sampai di pos 3 Gunung Tambora, yang ketinggiannya mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut. Di sana, rombongan bermalam.

Sabtu 21 April 2012
Pukul 03.00 Wita
Widjajono dan rombongan mulai mendaki. Menurut Surono, pendakian dinihari di Gunung Tambora merupakan hal biasa dan banyak dilakukan pendaki lain. Normalnya, pendakian dapat dilakukan sekitar 3-4 jam untuk sampai puncak Tambora.

Pukul 09.30 Wita
Surono mendapat kabar rombongan Widjajono sampai di bibir kawah Tambora. Tapi waktu itu kondisi Widjajono sudah tidak lagi normal. "Saya dapat laporan Wamen kritis," ujar Surono. Penjaga pos meminta Surono menyediakan helikopter dalam waktu 30 menit.

Pukul 10.00 Wita
Helikopter sudah tersedia, tapi tidak bisa mendekati Gunung Tambora karena kabut tebal. Rombongan memandu Widjajono ke pos 3, 2, dan terus turun ke pos 1.

Pukul 15.00 Wita
Rombongan sampai di pos 1 dan petugas pos telah mendatangkan dokter Windi yang berasal dari puskesmas setempat. Berdasarkan pemeriksaan dokter Windi, Widjajono dinyatakan sudah meninggal. Sebab tidak ada respons pada pupil mata dan tak ada detak jantung.

Pukul 17.00 Wita
Jenazah Widjajono dievakuasi dengan helikopter Travira menuju Denpasar, Bali.

Pukul 20.15 Wita
Jenazah Widjajono meninggalkan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, untuk diterbangkan ke Halim Perdanakusuma, Jakarta.
(TEMPO)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. kilas pangandaran - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template